Rabu, 10 Februari 2010

Layani Warga Tiga Desa IRR Bangun Klinik Pengobatan Gratis

SENGATA-Sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan dasar akan kesehatan, PT Indo Rak Resources (IRR) membangun klinik pengobatan untuk melayani 1.500 warga tiga desa terpencil di Kecamatan Muara Wahau secara gratis. Tiga desa itu adalah Ben Hes, Diak Lay, dan Dia Beq.

Ketiga desa ini mewakili sebagian komunitas paling terpencil dan tidak dapat diakses. Sehingga IRR sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara ini menjadi perhatian serius dan harus segera disikapi. Jarak antara desa terpencil itu ke ibukota kabupaten sekitar 190 kilometer.

“Kami yakin kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi tambang batu bara merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan jangka panjang,” kata Chief Operating Officer (COO) PT IRR Said Rahman Prabhakar, belum lama ini.

Said mengatakan, inisiatif mendirikan tempat pengobatan bukan sekedar bentuk keinginan baik namun juga mencerminkan komitmen membantu menyelamatkan kesejahteraan warga yang tinggal di daerah sekitar lokasi tambang. Klinik pengobatan ini beroperasi di klinik perusahaan di Desa Ben Hes dan akan diatur dokter dari Medika Plaza, perusahaan penyedia jasa kesehatan dan pengobatan berstandar internasional.

“Nantinya tenaga medis perusahaan ini bersama-sama dengan dokter dan staf perawat dari puskesmas setempat,” ujarnya seraya menambahkan perusahaan juga akan menyediakan mobil ambulans untuk operasional tempat pengobatan tersebut.

Menurut Said, perusahaan juga telah melaksanakan bakti sosial dengan menggelar pengobatan gratis. Pihaknya akan terus memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan warga di sekitar lokasi perusahaan. Bahkan lanjutnya, bukan hanya soal kesehatan saja tapi juga masalah sosial lainnya seperti membantu sarana prasarana pendidikan dan pengadaan bus sekolah.

Ratusan warga datang untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis tersebut. Pelayanan kesehatan gratis ini didukung dr Mark Green dari IRR dan MEC serta dibantu tenaga medis dari Puskesmas Muara Wahau yakni dr Ardianto dan dr Gina. Dari kegiatan pelayanan kesehatan gratis ini, dr Ardianto menyebutkan, tidak ada yang terdiagnosis menderita penyakit berat.

“Hanya ada seorang warga menderita tumor di bagian leher, tapi sudah dianjurkan untuk ke RUSD AW Sjahranie di Samarinda,” katanya

Sementara itu Burhan Mas, kepala adat besar yang membawahi tiga desa tersebut mengambut gembira dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan. Namun demikian, lanjutnya, kegiatan ini tidak hanya sampai disini saja, tapi berkelanjutan. Ia menyakini keberadaan investor ini akan memajukan desanya.

“Masyarakat selalu mendukung dan hidup berdampingan dengan perusahaan,” ujarnya.

PT IRR memiliki luas areal pertambangan sesuai izin yang dikeluarkan 12.100 hektare. Namun saat ini belum ada produksi yang dihasilkan, karena baru pada 2010 nanti akan berproduksi dan eksploitasi batu baranya. Kegiatan pertambangan ini dilakukan bersama Middle East Coal (MEC). MEC adalah perusahaan gabungan antara Uni Emirat Arab dengan Trimex Group yang akan menginvetasikan 700 juta dolar AS dalam bentuk pengembangan infrastruktur besar-besaran guna mendukung industri pertambangan batu bara di Kutim, serta mempromosikan pengembangan ekonomi yang berkesinambungan untuk masyarakat.

“Rencana infrastruktur terpadu ini akan mencakup jalan kereta api sepanjang 130 km untuk mengangkut batu bara yang telah ditambang menuju terminal bongkar muat berkapasitas besar di Muara Wahau. Tentu saja nantinya masyarakat akan dipekerjaan secara bertahap dengan dikembangkannya proyek ini,” ujarnya. (hms3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar