Minggu, 10 April 2011

Sasaran CSR Mesti Dioptimalkan

Jum'at, 25 Maret 2011 , 07:32:00

SANGATTA - Pemerintah bertekad untuk mempercepat pembangunan demi kesejahteraan rakyat. Namun di sisi lain, pemerintah menyadari kemmnpuan finansial yang dimilik pada tahun anggaran tertentu sangat terbatas. Padahal realisasi pembangunan diharapkan segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sehubungan hal itu, pemerintah terus menggalang kekuatan untuk melibatkan peran positif swasta dalam mewujudkan pembangunan sesuai rencana.
Caranya menurut Bupati Kutim Isran Noor, adalah mengoptimalkan sasaran Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui program CSR yang tepat sasaran yang dilakukan perusahaan, sangat berpengaruh signifikan kepada kehidupan masyarakat, dan daerah.
“Kehadiran perusahaan di suatu daerah sangat membantu pemerintah, karena kehadirannya memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat. Yaitu membuka peluang usaha bagi warga, seperti warung atau rumah makan, tukang ojek dan penginapan,” katanya.
Penegasan tersebut disampaikan Isran di hadapan sejumlah manajemen perusahaan, yang mengikuti rapat kerja (raker) Forum Multi Stakeholder (MSH) CSR se- Kutim, Selasa (22/3).
Selanjutnya Isran secara tegas mengakui pemerintah belum bisa memberikan pelayanan pembangunan secara merata sesuai harapan masyarakat, karena pemerintah memiliki keterbatasan dana melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Dengan kehadiran pengusaha yang berniat baik untuk berinvestasi di Kutim, maka dengan mengembangkan kemitraan bersama masyarakat, diyakini mampu mendorong upaya pengentasan kemiskinan. Contohny adalah yang kini telah dirasakan masyarakat Muara Wahau dan Kongbeng.
“Sebelum tahun 2006, perusahaan telah mengembangkan Comdev, Kini telah dipadukan menjadi CSR yang disinergikan dengan program pemerintah, dan antar perusahaan. Mudah-mudahan peran perusahaan lebih maksimal lagi kedepan,” harap Isran.
Dalam pertemuan yang dihadiri Wakil Bupati Ardiansyah, Wakil Ketua DPRD Mahyunadi serta Dandim 0909 Letkol Inf Husni Mubarak, Isran menegaskan, Pemkab Kutim terus berupaya menggaet sebanyak mungkin investor yang mau menanamkan modalnya di Kutim. Jika banyak perusahaan beroperasi di Kutim, maka semakin banyak tenaga kerja yang terserap. Tentunya akan berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat seperti di Wahau dan Kongbeng serta Sangatta.
Tekad pemerintah kabupaten mengundang pengusaha untuk berinvestasi di Kutim, Isran mengharap warga turut mendukung. Tanpa dukungan positif masyarakat, mustahil investasi bisa berjalan normal. Terlebih lagi pengentasan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan rakyat sulit terwujud.
“Jangan sampai perusahaan datang, belum apa-apa sudah diportal, Kalau terus terjadi pemortalan, tentu yang rugi masyarakat, Karena sama saja menutup lapangan kerja bagi masyarakat. Dan realisasi CSR bakal terhambat,” tambah Isran Noor. (kmf2/san)